Ratusan Desa Masih Terisolasi: Laporan Terbaru BNPB dari Aceh, Sumut, hingga Sumbar

Suasana pusat Kota Kuala Simpang yang luluh lantak akibat banjir bandang di Aceh Tamiang, Aceh, Sabtu (6/12/2025). (Foto: Dok. Kompas)

PARBOABOA, Jakarta - Dalam rapat terbatas yang digelar di Lanud Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (7/12/2025) malam, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyampaikan laporan menyeluruh mengenai kondisi terkini daerah-daerah yang masih terisolasi akibat banjir bandang dan tanah longsor di tiga provinsi besar: Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Dalam pertemuan yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto tersebut, terungkap bahwa hingga saat ini masih banyak wilayah yang belum dapat dijangkau sepenuhnya karena kerusakan akses dan medan yang sangat berat.

Bener Meriah dan Aceh Tengah Masih Belum Terjangkau

Di Provinsi Aceh, dua kabupaten menjadi perhatian utama pemerintah: Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Aceh Tengah.

Suharyanto menyampaikan langsung kepada Presiden, “Yang pertama untuk Aceh, kami laporkan untuk yang terisolir, daerah yang masih cukup berat, ada dua kabupaten di Aceh ini, adalah Bener Meriah dan Aceh Tengah, Bapak Presiden,” ujarnya seperti yang dikutip dari kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (08/12/2025).

Dua wilayah ini terdampak paling parah oleh banjir bandang dan tanah longsor, mengakibatkan ratusan gampong terputus total aksesnya.

Kabupaten Bener Meriah melaporkan sebanyak 232 desa, sedangkan Aceh Tengah mencatat 295 desa di 14 kecamatan yang terdampak serius.

Meski demikian, terdapat sedikit kemajuan, terutama di Aceh Tamiang yang sebelumnya sangat terisolasi, namun kini sudah bisa menerima bantuan melalui jalur darat.

Sumatera Utara: Jalur-Jalur Masih Terputus

Situasi serupa juga terjadi di Provinsi Sumatera Utara. Dua kabupaten yang masih terisolasi adalah Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Tapanuli Utara.

Dari total 18 kota/kabupaten terdampak di provinsi tersebut, terdapat 7 desa dan sejumlah kecamatan yang aksesnya belum pulih.

Suharyanto menjelaskan, “Ini Humbang Hasundutan, satu kecamatan. Dan Tapanuli Utara ada 7 kecamatan, katanya.

Ia menambahkan bahwa distribusi logistik ke wilayah-wilayah ini kini dipaksakan lewat jalur udara karena akses darat belum memungkinkan.

Akses jalan utama menuju Tapanuli Tengah melalui Sibolga masih terputus di Kecamatan Adian Koting.

Sementara jalur dari Tapanuli Selatan menuju Mandailing Natal belum dapat dilalui kendaraan roda empat, meski sepeda motor sudah bisa melintas.

Sumatera Barat: Agam dan Pesisir Selatan Masih Menjadi Fokus

Provinsi Sumatera Barat juga menghadapi kondisi berat. Dua kabupaten yang masih terisolasi adalah Kabupaten Agam dan Kabupaten Pesisir Selatan.

Di Agam, beberapa kecamatan dan lima nagari belum dapat dijangkau. Sedangkan di Pesisir Selatan terdapat satu kecamatan dan tiga nagari yang juga masih terputus.

Suharyanto menegaskan bahwa meski akses sangat sulit, bantuan tetap disalurkan. Ini pun kami sudah drop logistik secara terus-menerus, di Pesisir Selatan masih lewat udara, ujarnya.

Korban Meninggal Capai 921 Orang

Hingga Minggu (7/12/2025), bencana besar ini telah menelan 921 korban jiwa. Rinciannya:

  • Sumatera Utara: 329 meninggal, 82 hilang
  • Sumatera Barat: 226 meninggal, 213 hilang
  • Aceh: 366 meninggal, 97 hilang

Angka ini diprediksi masih bisa bertambah mengingat banyaknya wilayah yang belum dapat dijangkau tim pencarian.

Editor: Norben Syukur
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS